Entah mengapa aku tersenyum sendiri
Di balik tirai dinding ku bayangkan untaian gaun biru
Ku duduk bersamamu diujung pelabuhan cinta
Bersama angin sepoi-sepoi yang menjadi saksi bisu cinta kita
Tubuhku terkulai lemah
Saat ku tau, waktu cepat berlalu
Aku tak kuasa saat ku berada di sampingmu nanti
Merangkul tubuhmu di singgasana cinta
Ya Tuhan…
Benarkah dia sang arjunaku???
Dia yang akan membawaku terbang menuju surgawi cinta
Tanpa lelah, kau rebahkan sayap-sayapmu
Kau tunjukkan padaku alam keabadian cinta
Kelak disitu kita akan bersatu
Menyatukan cinta yang telah bersemi di bulan lalu
Ku duduk bersamamu diujung pelabuhan cinta
Bersama angin sepoi-sepoi yang menjadi saksi bisu cinta kita
Tubuhku terkulai lemah
Saat ku tau, waktu cepat berlalu
Aku tak kuasa saat ku berada di sampingmu nanti
Merangkul tubuhmu di singgasana cinta
Ya Tuhan…
Benarkah dia sang arjunaku???
Dia yang akan membawaku terbang menuju surgawi cinta
Tanpa lelah, kau rebahkan sayap-sayapmu
Kau tunjukkan padaku alam keabadian cinta
Kelak disitu kita akan bersatu
Menyatukan cinta yang telah bersemi di bulan lalu
Aku bersama sejuta lamunanku menatap indahnya gaun itu
Gaun yang nantinya ku kenakan saat bersamamu..
Selayar sutera berwarna biru
Dengan hiasan bunga di atas penutup kepala
Sehelai kain penutup muka
Di iringi lantunan doa dan melodi indah
Bersama para dayang – dayang kecil yang setia
Menghantarkan kita ke pelabuhan cinta
Di iringi lantunan doa dan melodi indah
Bersama para dayang – dayang kecil yang setia
Menghantarkan kita ke pelabuhan cinta
Sesaat ku sadar…
Kemanakah gaun indah itu???
Ku cari di balik tirai, tapi tak ku temui
Aku sedih....
Jikalau ini hanya mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar