Kau tebarkan beribu janji pada sang dewi
Kau sirami mereka dengan hangatnya kata-katamu
Kau ajak mereka terbang bersama khayalan-khayalanmu…
Itulah sketsa kemunafikanmu
Yang membuat hati para dewi berbunga-bunga
Sadarkah engkau wahai lelaki..???
Rajutan kata – katamu penuh dusta nestapa
Gelora asmara mu penuh nista
Tingkahmu bak angin lalu
Terkadang diam tenang, terkadang sadis tragis
Menghancurkan kepingan-kepingan hati sang dewi yang kau labuhi
Kau selalu ingin di mengerti
Tapi, secuil pengertianmu tiada kau beri
Kau ucapkan janji, Kau alunkan sumpahmu
Tetap jua kau seperti itu
Hingga semuanya pergi meninggalkanmu
Inikah yang kau namakan takdir???
Cinta datang pergi dan berlalu
BUKAN MENURUTKU...
Andai kau lelaki setia
Mungkin tiada luka yang datang menghampiri
Sang dewi pun tak akan benci melihatmu
Ia akan terus ikut bersamamu
Menggapai mimpi mu bersama senja di sore hari
Kau sirami mereka dengan hangatnya kata-katamu
Kau ajak mereka terbang bersama khayalan-khayalanmu…
Itulah sketsa kemunafikanmu
Yang membuat hati para dewi berbunga-bunga
Sadarkah engkau wahai lelaki..???
Rajutan kata – katamu penuh dusta nestapa
Gelora asmara mu penuh nista
Tingkahmu bak angin lalu
Terkadang diam tenang, terkadang sadis tragis
Menghancurkan kepingan-kepingan hati sang dewi yang kau labuhi
Kau selalu ingin di mengerti
Tapi, secuil pengertianmu tiada kau beri
Kau ucapkan janji, Kau alunkan sumpahmu
Tetap jua kau seperti itu
Hingga semuanya pergi meninggalkanmu
Inikah yang kau namakan takdir???
Cinta datang pergi dan berlalu
BUKAN MENURUTKU...
Andai kau lelaki setia
Mungkin tiada luka yang datang menghampiri
Sang dewi pun tak akan benci melihatmu
Ia akan terus ikut bersamamu
Menggapai mimpi mu bersama senja di sore hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar