Jumat, 31 Agustus 2012

Keterlambatan Merupakan Sebuah Resiko

Kita tahu bahwa ada banyak keterlambatan di segala bidang. Keterlambatan ada dimana-mana, sehingga kita menganggapnya sebagai sesuatu yang lazim, padahal hal ini merupakan masalah yang serius karena banyak kesempatan dan peluang yang hilang karena keterlambatan.
Baik bagi diri sendiri, bagi orang lain, maupun bagi berbagai bidang, keterlambatan selalu mengundang resiko yang lebih besar. Diantaranya adalah kerugian yang tak terduga ; atau kesempatan yang hilang, mencegah terjadinya kesuksesan, mencegah pertumbuhan, menghambat kemajuan dan sebagainya.
Misalkan saja dalam bidang pendidikan; apabila terjadi keterlambatan dalam proses belajar-mengajar, tentu akan mengakibatkan para siswa ketinggalan pelajaran. Para dokter apabila terlambat dalam menangani pasien, maka akan berakibat fatal. Mungkin saja, si pasien tidak akan tertolong. Begitu pula dimasa sekarang dengan teknologi yang serba canggih ini. Apabila suatu daerah mengalami keterlambatan mengenai informasi tentang teknologi ini, maka mereka akan sulit beradaptasi ketika mereka berada diluar daerah tersebut. Akibatnya, mereka hanya bisa menjadi penonton bagi kaum-kaum canggih yang menggunakan teknologi.
Aku terlambat....
Sungguh sangat disayangkan jika keterlambatan masih terus saja terjadi. Karena memang jika suatu hal mengalami keterlambatan, maka akan timbul keterlambatan-keterlambatan yang lainnya. Meskipun itu hanyalah keterlambatan yang sedikit, namun dari hal sedikit itulah akan terbentuk kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendiri maupun pihak lain. Herannya, meski demikian masalah keterlambatan ini masih saja diacuhkan bagi kebanyakan orang. Mereka menganggap jika keterlambatan adalah hal yang biasa. Jelas mereka salah…
by : Ina Maharani Hasibuan

Kamis, 30 Agustus 2012

Kau Penipu...!!!

Geram sekali rasanya aku
Saat ku tau kau menipuku 
Ku kira kaulah yang terbaik untukku
Tapi kenyataan beginilah yang ku rasa
Aku tertipu…

Aku memang bodoh

Dengan mudahnya ku percayakan semuanya padamu
Ku berikan cinta, ku berikan sayangku untukmu
Tanpa ku sadar, kau penipu…

Kau yakinkan aku dengan manis kata- katamu

Hingga aku terhanyut dalam lamunan semu
Seakan aku tak ingin berpaling darimu
Tapi apa…???
Di belakangku kau menebar cinta
Bersama bunga segar dan bunga layu
Kau berikan mereka janji seperti janjimu padaku
Kau berikan mereka berjuta harapan-harapan kelabu
Harapan yang tak luput dari kebohonganmu

Seandainya kau disini…
Ingin ku injak-injak kepalamu
Ku ludahi raut mukamu
Ku sobek-sobek mulutmu
Agar kau tau…
Betapa bencinya aku

Pergilah engkau dari hidupku

Aku benci melihatmu
Melihat semua kebohonganmu
Tak akan ada maaf untukmu…

Senin, 27 Agustus 2012

Sendiriku... Di Bawah Kolong Langit


Tuhan ...
Sekiranya engkau tau inginku
Namun, mengapa kau biarkan aku sendiri
Ku terperangkap dalam gelapnya malam
Terikat dalam lamunan birahi
Tersesat di ujung layar cinta
Bebaskan aku dalam penjara ini…

Sesak nafas jiwa melihat jalan cintaku
Terpecah di tengah arus kemesrahan
Melodi rintihan terus menebar diujung jalan
Tak kuasa air mata berderai

Entah...
Entah sampai kapan…???

Di bawah kolong langit aku mengadu
Aku bercerita tentang sadis tragis cintaku
Ku tau dia tak mendengarku
Tapi, apalah daya…
Hanya dibawah kolong langit aku merasa tenang


Sabtu, 25 Agustus 2012

Ketika Ramadhan Berlalu...

Aku sedih…
Ketika ku tau Ramadhan telah berlalu
Ku gigit jari-jari tanganku
Ku lekukkan dahi di wajahku
Tanpa sadar,

Ku teteskan setitik embun dari mataku
Akankah bisa ku nikmati lagi???
Ramadhan bulan putih, bersih dan suci
Seperti tahun ini…
Di saat ku berkumpul dengan mereka

yang ku sayangi

Mengapa???
Mengapa engkau begitu cepat berlalu?
Aku disini masih merindukanmu
Merindukan cahaya sinarmu yang menerangi umat di bumi ini
Aku tak ingin engkau pergi
Karena ku takut…
Akan tiada lagi ku tatap orang yang ku sayangi 
Tak ada lagi kehangatan yang bisa ku nikmati
Seperti Ramadhan di tahun ini

Sesaat ku nyaris terdiam
Ketika ku bayangkan Ramadhan tak bisa ku nikmati lagi
Aku takut jikalau ada yang pergi menyusulmu
Entah aku ataupun mereka
Ataukah engkau yaa Ramadhan…
Aku takut akan hal itu…

Di balik gelapnya tabir-tabir ini
Ku coba memohon pada sang ilahi
Panjangkanlah helai nafasku ini yaa Rabb…
Nafas mereka orang-orang yang ku sayangi
Agar Ramadhan bisa ku nikmati lagi
Seperti Ramadhan tahun ini
 

Kamis, 23 Agustus 2012

Biarkan Angin Berlalu...

Ku tau resah yang kau rasakan
Disaat senja berganti haluan
Tersibak harapan yang kian memudar
Rasa cinta yang harus terpendam
Biar semua hilang….

Itulah engkau…
Mencoba menginjak tabir kehidupan
Berkorban rasa tanpa arah dan tujuan
Mengapa itu yang kau lakukan???

Harusnya kau sadari…
Tiada mudah melangkah bersama angin
Di setiap musimnya ia selalu berubah haluan
Andainya kau sadari itu…
Mungkin, angin tak menghampirimu
Hingga kau pun terjatuh dalam jurang cintamu

Please... Forget Me!!!

Mungkin senja tlah berakhir…
Hanya puing-puing dingin malam yang kini tersisa
Ku torehkan langkahku menuju cinta abadi
Namun tak jua ku temui

Waktu yang bergulir seakan cepat berlalu
Tak ada kata tuk menghalanginya
Secercah harapan kian musnah

Lewat angin.. Ku titip salam rinduku
Rindu yang tlah lama mengusikku
Sekian lama hati tergores pilu
Mungkin hanya sepi yang pantas buatku…

Sanggupkah aku…???
Ataukah hanya takdir belaka
Ku terdampar di tepi hangatnya kasih sayang
Meski tangan tak menyambut, namun hati tak berdusta
Aku memang mencintai...
Tapi, biarkanlah ku pergi
Karna senja bukan takdirku