Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto Agus:1991). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami, sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan.
Apabila dalam diri peserta didik tidak ada minat untuk belajar, tentu saja proses belajar tidak akan berjalan dengan baik. Jika demikian halnya, pendidik harus mampu memotivasi minat belajar tersebut dengan berbagai cara yang efektif. Misalnya saja dengan menjelaskan suatu pelajaran, serta memberi pemahaman kepada anak didik mengapa materi itu perlu dipelajari.
Disamping itu, untuk menumbuh kembangkan minat belajar anak didik seorang pendidik juga harus melakukan langkah-langkah yang efektif guna menciptakan situasi yang kondusif dalam belajar. Langkah tersebut antara lain :
a) Mengetahui Minat, Motivasi, dan Tujuan Belajar Siswa
Dalam proses belajar, seorang guru (pendidik) harus mampu melayani keinginan dan kebutuhan siswa, baik dari segi minat, motivasi maupun tujuan belajar yang hendak dicapainya. Oleh karena itu, guru harus mampu menguasai karakteristik belajar anak didiknya guna memenuhi keinginan dan kebutuhannya tersebut. Bukan hanya mentrasfer pengetahuan menurut selera sekolah maupun pendidik. Jika materi yang dipelajari siswa relevan dengan minat, motivasi, dan tujuan belajar mereka, maka akan dapat menumbuhkan gairah belajar, kreativitas berfikir, dan karya anak didik.
b) Mengetahui Kesiapan Siswa Baik Mental dan Pengetahuan
Kesiapan di sini perlu diketahui untuk dasar penentuan strategi maupun material yang bobot dan relevansinya sesuai dengan kesiapan yang ada pada diri siswa. Dengan demikian, kita selaku pendidik dapat memberikan dorongan dan rangsangan belajar sesuai dengan potensi yang ada di dalam diri anak didik. Menurut konsepsi ini, seharusnya penyelesaian pendidikan oleh setiap individu peserta didik tidak selalu dapat bersamaan, tergantung pada kemampuan dan kesungguhan belajar mereka.
c) Perlunya Mengetahui Bakat Siswa
Anak berbakat menurut Utami Munandar dalam bukunya Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (1999) adalah mereka yang diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan yang unggul. Bakat seseorang amat bervariasi, oleh karena itu bakat perlu dicari / digali agar dapat dikembangkan dan bermanfaat dalam kehidupan.
Dengan menggabungkan bakat dan pengetahuan yang akan dipelajari, anak didik akan lebih terdorong untuk belajar lebih giat sehingga optimalisasi hasil belajar siswa dapat dicapai. Selanjutnya, pengetahuan tentang minat, motivasi atau tujuan belajar, bakat, dan kesiapan siswa sangat membantu pendidik untuk merancang materi dan strategi belajar dan pembejaran.
d) Menentukan Strategi Belajar dan Pembelajaran
Jika kita sepakat dengan asumsi bahwa potensi, kebutuhan, dan minat belajar setiap individu berbeda, maka strategi yang tepat adalah mengutamakan pada belajar mandiri, meskipun model tutorial yang juga dibutuhkan. Tutorial dibutuhkan hanya untuk memberikan kerangka dasar pemikiran dan pengetahuan dasar yang dibutuhkan siswa.
e) Membentuk sikap positif terhadap belajar
Menurut psikologi, dalam proses belajar dan pembelajaran, harus banyak menekankan pada proses belajar secara praktik langsung. Tujuan belajar seperti ini, setidak-tidaknya berfungsi untuk: menumbuhkan sikap akan pentingnya belajar, menanamkan rasa cinta terhadap pelajaran, memberi contoh atau panutan yang baik terhadap anak didik, dan membiasakan diri untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan belajar.
Sebagai tenaga professional seorang pendidik akan dapat menggali, membina, mengarahkan, dan mengembangkan bakat dan potensi anak didik, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. Seorang pendidik tidak akan memamerkan pengetahuan yang dimilikinya, melainkan bagaimana ia mampu mewujudkan anak yang pandai, bahkan lebih pandai dari yang mendidik itu dengan cara menanamkan motivasi yang baik bagi anak didik melalui pendekatan psikologi.
Jika peranan psikologi ini digunakan secara maksimal, maka secara perlahan motivasi minat belajar siswa akan semakin meningkat. Ia menganggap bahwa belajar itu merupakan sebuah kebutuhan. Sejalan dengan itu, proses belajar akan berjalan dan berfungsi secara efektif sesuai dengan yang diharapkan. Namun, jika belajar dilakukan karena keterpaksaan dan bukan atas dasar kebutuhan, maka bisa jadi proses belajar akan menjadi vakum dan tidak berarti apa-apa..
Karena itu, Psikologi dalam hal ini sangat berperan penting artinya demi kesuksesan sebuah proses belajar. Untuk itu pula, para guru (pendidik) disetiap institusi pendidikan sangat diharapkan bahkan dituntut untuk mengetahui pengetahuan psikologi, baik psikologi pembelajaran, psikologi agama maupu psikologi umum. Tujuannya adalah agar mereka dapat melaksanakan proses pendidikan secara efektif dan efesien serta dapat membantu proses pembelajaran disekolah (dikelas).
Gambar : Ibu T. Sirait (Wali Kelasku Dulu) |
Sumber : Revisi Makalah Tugas Perkuliahan "Psikologi Umum" Semester IV